Penyakit sifilis merupakan penyakit menular seksual (PMS) akibat sejenis bakteri yang dikenal sebagai Treponema pallidum . Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, pada tahun 2016, lebih dari 88.000 kasus sifilis dilaporkan di Amerika Serikat. Tingkat infeksi penyakit sifilis pada pria di Amerika meningkat dari perempuan terutama pria yang berhubungan seks dengan pria.
Sebagian besar, penyakit ini menyebar melalui aktivitas seksual, termasuk oral seks dan anal. Tetapi bakteri penyebab penyakit menular seksual ini juga bisa masuk ke tubuh seseorang melalui luka pada kulit atau melalui selaput lendir. Penularannya tidak bisa melalui dudukan toilet, gagang pintu, kolam renang, bak mandi, pakaian bersama, atau peralatan makan.
Orang yang terinfeksi seringkali tidak tahu bahwa mereka mengidap penyakit tersebut dan menularkannya ke pasangan seksual mereka. Infeksi ini pernah menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang utama. Ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang yang serius seperti artritis , kerusakan otak , dan kebutaan.
Faktor Risiko Penyakit Sifilis
Seseorang berisiko lebih tinggi terkena sifilis jika:
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom
- Memiliki banyak pasangan seks atau berganti-ganti pasangan
- Menderita HIV
- Pria yang berhubungan seks dengan pria
Gejalanya
Tahap primer
Tahap utama atau primer terjadi sekitar tiga hingga empat minggu setelah seseorang terinfeksi dengan munculnya luka kecil atau bisul kecil (chancre). Chancre tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi sangat mudah menular. Sakit ini bisa muncul dimanapun bakteri masuk ke tubuh, seperti dalam mulut, alat kelamin, atau rektum.
Rata-rata, luka muncul sekitar tiga minggu setelah infeksi, tetapi bisa membutuhkan waktu antara 10 dan 90 hari untuk muncul. Sakitnya tetap ada antara dua sampai enam minggu. Penularannya melalui kontak langsung dengan luka dan biasanya terjadi selama aktivitas seksual, termasuk seks oral.
Tahap sekunder
Ruam kulit dan sakit tenggorokan bisa terjadi selama tahap kedua atau sekunder. Ruam yang muncul tidak akan menyebabkan gatal dan biasanya berada di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi juga dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun. Beberapa orang tidak memperhatikan ruam sebelum hilang.
Gejala sekundernya, antara lain:
- Sakit kepala
- Kelenjar getah bening bengkak
- Kelelahan
- Demam
- Penurunan berat badan
- Rambut rontok
- Sendi yang sakit
Gejala-gejala ini akan hilang bergantung pada pengobatan diterima atau tidak. Namun, tanpa pengobatan, seseorang tetap mengidap sifilis. Tahapan sekunder sering disalahartikan sebagai kondisi lain.
Tahap laten
Ketiga adalah tahap laten, atau tersembunyi. Gejala primer dan sekunder hilang, dan tidak akan ada gejala yang terlihat pada tahap ini. Namun, bakteri tetap ada di dalam tubuh. Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi sifilis tersier.
Tahap tersier
Terakhir infeksi adalah tersier. Sekitar 15 hingga 30 persen orang yang tidak menerima pengobatan akan memasuki tahap ini. Kondisi tersier dapat terjadi bertahun-tahun atau beberapa dekade setelah infeksi awal. Kondisi ini bisa mengancam jiwa. Beberapa hasil potensial lain dari tersier meliputi:
- Kebutaan
- Ketulian
- Penyakit kejiwaan
- Hilang ingatan
- Penghancuran jaringan lunak dan tulang
- Gangguan neurologis, seperti stroke atau meningitis
- Penyakit jantung
- Neurosifilis, yaitu infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang
Cara Mendiagnosis
CDC mengatakan pada perempuan hamil harus dites untuk sifilis setidaknya sekali selama kehamilan. Paling baik jika mereka diuji pada kunjungan pranatal pertama mereka. Bergantung pada berapa lama perempuan hamil menderita sifilis, mereka memiliki kemungkinan besar lahir mati (kelahiran bayi yang telah meninggal sebelum melahirkan) atau melahirkan bayi yang meninggal tak lama setelah lahir.
Bayi yang terinfeksi mungkin lahir tanpa gejala, tetapi dapat muncul dalam beberapa minggu jika penyakit tidak segera diobati. Tanda dan gejala ini bisa sangat serius. Bayi yang tidak diobati mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangannya, mengalami kejang, atau meninggal.
Tes Sifilis
Dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan beberepa tes lain, seperti:
- Tes darah
- Tes cairan serebrospinal
- Mikroskopi darkfield
Pengobatan
Sifilis bisa sembuh dengan mendiagnosis dan pengobatan cepat. Tetapi jika terlambat pengobatannya dapat berisiko merusak jantung dan otak Anda secara permanen bahkan setelah infeksinya hilang.
Pengobatan sifilis dapat dilakukan dengan suntikan antibiotik penisilin. Jika Anda menderita sifilis pada tahap awal, penyuntikan penisilin. Apabila Anda berada pada tahap yang lebih lanjut, Anda memerlukan dosis tambahandan frekuensi pemberian obat yang lebih sering.
Beberapa orang dengan sifilis mengalami reaksi sistem kekebalan yang disebut reaksi Jarisch-Herxheimer beberapa jam setelah pengobatan pertama mereka. Ini mungkin termasuk demam, menggigil, sakit kepala, sakit perut, ruam, atau nyeri sendi dan otot.
Pencegahan Sifilis
Abstain atau monogami
Satu-satunya cara pasti untuk menghindari sifilis adalah dengan tidak melakukan hubungan seks. Pilihan terbaik berikutnya adalah melakukan hubungan seks monogami di mana kedua orang berhubungan seks hanya dengan satu sama lain dan tidak ada pasangan yang terinfeksi.
Gunakan kondom lateks
Kondom dapat mengurangi risiko Anda tertular sifilis, tetapi hanya jika kondom menutupi luka sifilis.
Hindari narkoba
Penyalahgunaan alkohol atau obat lain dapat menghambat penilaian Anda dan mengarah pada praktik seksual yang tidak aman.
Lakukan pemeriksaan atau tes untuk mendeteksi sifilis
Jika hasil tes positif, penting untuk menyelesaikan perawatan lengkap. Pastikan untuk menghabiskan seluruh antibiotik, bahkan jika gejala hilang. Hindari juga semua aktivitas seksual sampai dokter memberi tahu Anda bahwa itu aman. Pertimbangkan untuk menjalani tes HIV juga. Orang yang dites positif sifilis harus memberi tahu semua pasangan seksual mereka baru-baru ini sehingga mereka juga dapat dites dan menerima pengobatan.
Skrining untuk wanita hamil
Orang bisa saja tertular sifilis tanpa mengetahuinya. Mengingat efek sifilis yang sering mematikan pada bayi yang belum lahir, pejabat kesehatan merekomendasikan agar semua wanita hamil diskrining untuk penyakit ini.
Melakukan Sunat
Penghilangan preputium atau sunat dapat melindungi laki-laki dari berbagai penyakit ini. Bagi pria dewasa yang belum melakukan sunat, sebaiknya segera melakukan sunat. Kulit kulup rentan robek saat berhubungan seks, yang akan memberikan virus dan bakteri sebuah jalur mudah untuk masuk ke dalam tubuh. Selain itu, penderita HIV lebih rentan terhadap penularan dan menjadi penyebar sifilis.