Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian akibat kanker pada pria di Amerika Serikat. Sekitar 1 dari 9 pria terdiagnosis penyakit ini dalam hidup mereka. Melansir dari Urology Care Fondation, pada tahun 2018, hampir 175.000 pria terdiagnosis menderita kanker prostat.
Selain itu, berdasarkan data dari organisasi kesehatan dunia (WHO), diperkirakan sekitar 1,3 juta pria di seluruh dunia menderita kanker jenis ini. Di Indonesia sendiri, penyakit ini menempati urutan ke-2 sebagai jenis kanker yang paling banyak pria derita.
Apa Itu Kanker Prostat?
Kanker prostat adalah adanya pertumbuhan sel yang tidak wajar pada kelenjar prostat. Kelenjar prostat merupakan salah satu bagian organ reproduksi yang pria miliki yang terletak di sebelah kandung kemih. Ukurannya bervariasi seiring dengan bertambahnya usia kelenjar prostat semakin membesar.
Fungsi dari kelenjar ini adalah sebagai pembawa urine dari kandung kemih ke penis. Selain itu juga sebagai penghasil cairan yang keluar bersama sperma saat ejakulasi.
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada pria berusia lanjut atau lansia sekitar 60 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan pria kurang dari 40 tahun juga bisa mengalaminya.
Baca Juga: Peduli Kesehatan Diri dan Pasangan, Makin Banyak Orang yang Sunat Dewasa
Apa Saja Gejalanya?
Pada tahap awal, biasanya penyakit ini tidak memunculkan gejala. Namun, ketika kanker semakin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, gejala yang mungkin timbul atau terasa, antara lain:
- Rasa nyeri pada bagian panggul bagian bawah
- Kesulitan buang air kecil
- Buang air kecil terasa tidak tuntas, butuh waktu keluar lebih lama, atau masih tersisa
- Darah pada urine
- Masalah pada ereksi
- Kehilangan selera makan
- Berat badan menurun
- Nyeri pada tulang
Apa Saja Faktor Risiko Penyebabnya?
- Usia, seiring bertambahnya usia risiko terkena penyakit ini akan meningkat. Jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki berusia 50 atau 60 tahun ke atas.
- Keturunan, pria dengan riwayat keluarga menderita kanker prostat akan berisiko 2 hingga 3 kali lebih tinggi terserang penyakit ini.
- Obesitas, pola makan dan gaya hidup dapat memengaruhi risiko penyakit ini. Risiko menderita kanker ini mungkin lebih tinggi jika mengonsumsi banyak kalori, lemak hewani, gula rafinasi dan kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
- Penyakit Menular Seksual, Apabila memiliki penyakit menular seksual seperti gonorrhea atau klamidia, peluang memiliki penyakit ini lebih tinggi.
Komplikasi Akibat Kanker Prostat
Kanker prostat yang tidak langsung mendapatkan penanganan yang tepat akan berisiko meningkatkan terjadinya komplikasi, seperti:
1. Penyebaran sel kanker
Sel kanker yang berkembang pada prostat dapat berisiko menyebar ke organ tubuh di sekitarnya. Sel kanker dapat menyebar melalui darah menuju tulang atau organ tubuh lainnya.
2. Inkontinensia urin
Tumbuhnya sel kanker dan pengobatan penyakit ini dapat mengakibatkan inkontinensia urin. Inkontinensia urin adalah kondisi ketika seseorang sulit menahan buang air kecil, sehingga jadi mudah mengompol.
3. Disfungsi ereksi
Merupakan kondisi ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi.
Itulah beberapa hal mengenai kanker prostat pada pria. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejalanya.